Skip to main content

Featured

Asyiknya Kelola Tani Hidroponik dan Bank Sampah Di RT 09 RW 02

Asyiknya Kelola Tani Hidroponik dan Bank Sampah Di RT 09 RW 02

Minggu pagi, 15/03/2020, warga RT 09 RW 02 Kupang Krajan, lakukan kerja bakti di aula warga. Graha Sriana Pet-ir nama aulanya. Pet-ir singkatan dari Petemon Timur. Kerja bakti kali ini dilanjutkan dengan kegiatan panen pakcoy (sawi sendok) dan layanan bank sampah "Songo Loro". Istilah "Songo Loro" diambil dari nama RT 09 RW 02.

Ketua RT 09 RW 02 Gunadi tunjukkan tanaman seledri hudroponuk

"Seru dan banyak canda. Kegiatan seperti ini yang bisa mengakrabkan warga saya," kata Yudono Gunadi, Ketua RT 09 RW 02 Kupang Krajan.

Kegiatan kali ini juga dihadiri Ketua LPMK Kupang Krajan Djoko Prasektyo, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, perwakilan pengurus RW 02, dan juga Ketua RT sekitar. "Banyaknya tanaman hidroponik, udara di sekitar sini terasa lebih segar dan sehat," kata Djoko Prasektyo dan tamu lainnya.

"Selain pakcoy dan kangkung. Kami mau coba tanam seledri secara hidroponik," terang Budi salah satu penggiat tani hidroponik RT 09 RW 02. "Untuk seledri penanganannya lebih rumit dari pakcoy dan kangkung. Selain itu nutrisi yang dibutuhkan hampur 3 kali lipat dibandingkan pakcoy dan kangkung," jelasnya.

Sementara itu Wakid dari DKPP Kota Surabaya menyampaikan, selain kebutuhan nutrisi, pH air dan kecukupan sinar matahari harus juga selalu diperhatikan. "Agar tanaman bisa tumbuh sehat dan tidak hanya batangnya saja yang menjulur tinggi. Tetapi daunnya juga bisa lebih rimbun," terang Wakid sambil menunjukkan tanaman yang dia maksud.

Pak Gun, nama panggilan Ketua RT 09 RW 02, menyampaikan, bahwa untuk sekarang ini panenan pakcoy dan kangkung pembelinya banyak dari warga sekitar. " Per rumpunnya untuk pakcoy harganya Rp. 2.500,- hingga Rp. 3.000,-. Sedangkan untuk kangkung harganya lebih murah," terangnya, sambil bantu ibu-ibu poktan (kelompok tani) layani pembeli.

Timbang sampah daur ulang

Tidak hanya tani hidroponik saja yang seru, pengelolaan bank sampah di RT 09 RW 02 ini juga tidak kalah serunya. Terlihat deretan antrian warga untuk timbang barang bekasnya. "Antri satu-satu ya bu, biar nyatatnya nggak keliru," pinta salah satu ibu yang tugas di bagian penimbangan.

Setelah dilakukan penimbangan, jenis dan berat barang hasil timbangan dicatat di buku nasabah milik warga. "Hasilnya lumayan. Meskipun tidak besar, kalau dikumpulkan satu tahun bisa dipakai rekreasi," kata bu Marni sambil tunjukkan buku nasabahnya.

Salah satu dampak yang bisa dilihat dari kegiatan bank sampah "Songo Loro" ini. Tidak terlihat sampah berserakan di kampung tersebut. "Nol sampah,itu harapan warga disini," kata Yudono Gunadi Ketua RT 09 RW 02 Kupang Krajan. (red) 

Foto lainnya :





Comments

Popular Posts