Featured

KAMPUNG LONTONG KUPANG KRAJAN SURABAYA

KAMPUNG LONTONG
KUPANG KRAJAN SURABAYA

Aktivitas warga kampung lontong sehari-hari. Foto : detik.com

Kampung Lontong tepatnya terletak di wilayah kelurahan Kupang Krajan Kecamatan Sawahan Kota Surabaya. Kampung Lontong yang  sebagian besar mata pencaharian penduduknya pembuat lontong tersebut ada di 3 RW, yakni RW II, VI, dan RWVII. Ada sekitar hampir 115 KK yang tersebar di 3 ke RWan tersebut.

Dulunya kampung ini merupakan pusat pengrajin tempe. Sebagai pertanda perkampungan ini hingga kini orang masih mengenalnya dengan nama "Bok Tempe". Ya, Kampung Lontong terletak di Bok Tempe, meskipun saat ini pengrajin tempenya tinggal 3 orang.

Kampung Lontong, kampung ini hampir 24 jam aktivitas warganya seakan tidak pernah mati. Malam hari sekitar pukul 19.00 mereka mulai mengukus lontong, butuh waktu sekitar 4-5 jam. Tengah malam ketika lontong sudah masak, mereka mengambilnya ("ngentas") dan kemudian menata lontong biar dingin untuk selanjutnya pada subuh dini hari mereka menjajakan lontongnya di pasar-pasar tradisional sekitar. Diantaranya pasar "bok abang", pasar tembok, pasar kembang, pasar simo, pasar pakis, dll. Selanjutnya pagi hingga sore harinya mereka sibuk kembali menyiapkan bahan lontong untuk dimasak, mulai menyiapkan beras hingga buat gulungan daun pisang. Demikian seterusnya aktivitas warga disini.   

Arie, Ketua Paguyuban Pengrajin Lontong memandu Menteri ESDM Sudirman Said dan Walikota Surabaya Tri Risma Harini saat berkunjung ke Kampung Lontong (9/7/2015). Foto Liputan6.com

Perputaran ekonominya cukup tinggi, kalau dirata-rata per titik produksi rata-rata menghabiskan 3-4 kwintal beras untuk lontong. Pernah paguyuban pengrajin lontong kelola bersama untuk pengadaan berasnya, untuk anggota yang pesan, keterangan Arie, Ketua Paguyuban, rata-rata butuh 15 ton beras per minggunya.  

Di perkampungan ini sudah masuk jaringan gas bumi, sehingga sebagian besar untuk keperluan memasak mereka sudah menggunakan gas bumi. Tetapi sebagian dari mereka ada yang masih menggunakan gas elpiji 3 kg an.

Kampung Lontong ditengah kesibukan aktivitas warganya masih butuh perhatian. Terutama untuk penanganan limbah potongan daun pisang, yang seringkali masih terlihat tercecer disana-sini, bahkan sebagian masuk ke sungai. Untuk itu kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan, agar Kampung yang sudah menjadi Ikon Kelurahan Kupang Krajan ini tetap terjaga selalu asri. (red)

Comments

Popular Posts